7 Trik Jitu Ajarkan Anak Mengelola Keuangan
Di tengah asiknya menikmati waktu libur akhir pekan dengan bermain bola bersama keponakan laki-laki saya yang masih berusia kurang dari empat tahun, tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja terbesit dalam pikiran saya; bagaimana ya perilaku anak ini terhadap uang bila ia sudah mengerti fungsi dari sebuah uang? Bagaimana cari memulai untuk mengajarkan cara mengelola uang secara sederhana kepada anak-anak? Saya meyakini bahwa membiasakan anak untuk bisa menyisihkan dana yang dimiliki akan menjadi modal yang sangat berharga untuk dapat meningkatkan kecerdasan finansial sang anak. Ke depan, tentu kecerdasan yang dimaksud diharapkan dapat membawa sang anak untuk menjadi lebih kritis terhadap berbagai bentuk tawaran produk keuangan yang tersedia, serta dapat lebih jeli melihat peluang yang ada untuk melipatgandakan kekayaannya (berinvestasi). Tentu tidak bisa hanya dengan angan-angan belaka untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Untuk itu, memupuk kebiasaan anak untuk secara sukarela dan dengan sendirinya gemar untuk lebih dulu menyisihkan uang yang dimiliki atau didapat sebelum menggunakannya untuk keperluan konsumsi akan menjadi hal yang penting untuk dapat dilakukan. Berikut beberapa tips yang dapat kita praktekkan agar anak dapat berhasil melakukan hal tersebut: 1. Mengajarkan dengan Contoh Di satu workshop mengenai kepemimpinan, saya pernah belajar bahwa pemimpin yang ideal adalah yang dapat memimpin dengan contoh. Dalam hal ini, sebagai orang tua di mana tingkah laku dan kebiasaan yang sehari-harinya kita lakukan dapat dilihat dan ditiru oleh anak hendaknya juga harus dapat mencontohkan nilai-nilai yang kita harapkan ada pada si anak. Jika menginginkan anak gemar menabung, contohkanlah dengan menabung juga. Cara yang paling sederhana adalah dengan membeli celengan yang letaknya dapat dilihat oleh anak, dan tiap akhir bulan setiap setelah terima gaji, masukkan sebagian penghasilan ke celengan tersebut didepan si anak. Dengan sendirinya, anak pasti juga akan mulai mengikuti kebiasaan kita. 2. Beri penjelasan Contoh akan menjadikan orang yang diberikan contoh dapat melakukan hal serupa, namun belum tentu langsung mengerti apa maksud kita berlaku dan meberikan contoh seperti itu. Jadi, Jelaskan kepada anak mengapa mereka harus gemar menyisihkan dana yang didapat. Jangan lupa untuk sebutkan keuntungannya terutama untuk masa depan mereka. Tidak lupa, berikan juga prinsip-prinsip klasik semisal rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya. Anak akan terus mengingat hal-hal yang sering kita ucapkan dan diharapkan dapat melakukannya dalam tindakan nyata. 3. Jangan memaksa Sebagai orang tua, tentu akan dituntut hadirnya sifat sabar dandisiplin dalam mengajarkan hal-hal baik kepada anak. Dalam hal ini, biarkan anak menabung dan melakukannya dengan sukarela tanpa paksaan dari orangtua. Semakin tertarik anak untuk menabung, berikanlah penghargaan yang juga semakin besar sehingga anak merasa memiliki banyak keuntungan dengan melakukan hal tersebut. 4. Lakukan sejak dini Sering kita mendengar bahwa sifat orang tua sudah sulit untuk diubah. Oleh karena itu, mumpung anak masih dalam pengawasan dan kontrol orang tua, tanamkanlah sifat gemar menabung sejak dini. Semakin dini anak berlatih menabung, semakin besar pula manfaat yang bisa diambil terutama untuk masa depannya. Ingat, kebiasaanlah yang akan membentuk karakter dan perilaku seseorang di kemudian hari. 5. Orang Tua Dituntut Kreatif Jangan hanya mengharapkan anak dapat tertarik untuk menabung, orangtua juga harus dapat mencari cara yang dapat menumbuhkan minat sang anak untuk melakukan hal-hal yang orang tua anggap baik. Kenapa anak senang dengan bermain? Jelas karena mereka melakukannya dengan hati senang. Bagaimana menabung dapat membangkitkan perasaan senang? Carilah daya tariknya. Berikan celengan dengan bentuk yang menarik, buatlah juga kejutan apabila anak berhasil mengisinya dengan penuh dengan memberikan celengan lain yang sesuai dengan tokoh atau animasi kegemarannya. 6. Mengenalkan kepada bank Pada kondisi saat ini, di mana teknologi informasi sudah berkembang pesat, perbankan sudah berbondong-bondong menawarkan produk yang memang mereka ciptakan untuk kalangan anak-anak. Tentu tidak ada salahnya untuk mengenalkan produk bank pada anak. Jelaskan keuntungan yang didapat apabila menabung di bank tersebut, selain memanfaatkan adanya fasilitas lebih yang dapat diterima anak, mereka (anak-anak) juga dapat sekaligus diajarkan bahwa ternyata ATM bukanlah mesin pencetak uang yang dapat diambil tanpa batas. 7. Biarkan anak membuat keputusan Jika uang sudah terkumpul, sesekali biarkan anak memilih barang apa yang ia inginkan, yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhannya atau bisa juga mengajak anak ke tempat yang mereka inginkan. Apabila hal ini berhasil dilakukan, ke depannya anak akan terbiasa untuk berkorban terlebih dahulu sebelum mendapatkan hal yang diinginkan. Selain itu, mereka juga akan dilatih agar terbiasa untuk menghargai apa yang telah dimiliki karena didapatkan dari hasil usahanya untuk menyisihkan sebagian uang yang dimiliki. Tidak ada alasan untuk tidak dapat mengajarkan kepada anak pentingnya mengatur keuangan semenjak kecil. Orang tua akan berperan besar dalam menyukseskan pembentukan karakter anak terutama terkait dengan keuangan. Jadi, Nikmati saja setiap proses yang ada dan yang terpenting semua ini dilakukan agar ke depannya semua anggota keluarga sadar akan pentingnya memiliki perencanaan keuangan yang dapat membawa semua kepada tujuan yang ditetapkan.
Tentang Penulis
A Lifelong Learner | Internazionale Milano | Registered Financial Consultant (RFC®) | Plan What You Do & Do What You Plan | CP: @KinanAsneta (0815 139 111 01)
AAM & Associates. Office 8, Level 18-A, Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53, SCBD Jakarta, 12190 Indonesia